Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas

Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas - Hallo sahabat SEPUTAR DEFINISI, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang termasuk dalam kategori Artikel Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami.

Baca juga


Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
PTK merupakan salah satu sarana mencar ilmu sepanjang hayat yang penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dalam menyebarkan keprofesionalannya. Selain itu penelitian tindakan merupakan salah satu taktik pemecahan duduk masalah yang memanfaatkan tindakan kasatmata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.seperti kita tahu PTK sanggup dilakukan dengan tujuh langkah yaitu : analisis situasi, perumusan dan penjelasan permasalahan, hipotesisi tindakan, perencanaan tindakan, implementasi tindakan dan monitoring, penilaian hasil tindakan, refleksi dan pengambilan keputusan.

Dalam makalah ini, penulis akan mencoba memaparkan salah satu langkah PTK yaitu implementasi tindakan dan montoringnya. Racangan atau  perencanaan yang disusun tidak akan mempunyai arti apa-apa, tanpa diimplementasikan dalam kegiatan atau tindakan nyata. Kemudian dalam proses pelaksanaanya dikenali dan dievaluasi perkembangannya melalui monitoring.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja rujukan pelaksanaan PTK ?
2.      Bagaimana proses implementasi tindakan dalam PTK ?
3.      Bagaimana proses monitoring dalam PTK ?










BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pola Pelaksanaan PTK
Penelitian tindakan kelas sanggup dilaksanakan melalui cara atau teknik pelaksanaan PTK berikut dengan mempertimbangkan kondisi peneliti dan sumber daya tersedia. Pola pelaksanaan PTK sebagaimana berikut :
1.      Pola guru peneliti
Dalam rujukan ini guru mempunyai kiprah utama baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan PTK, jikapun melibatkan orang lain hanya sekedar konsultatif untuk menjamin validitas tindakan yang dilakukannya.
Pola ini ideal, kalau dipakai oleh guru yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang cukup khususnya dalam proses pembelajaran, lantaran akan lebih menghayati duduk masalah yang dihadapi dan lebih memahami apa yang harus dilakukannya untuk memecahkan masalah. Akan tetapi kalau rujukan ini diterapkan oleh guru yang mempunyai kelemahan, bisa menjadikan kesalahan dalam memilih dan mengimplementasi tindakan.
2.      Pola kolaboratif
Pada rujukan ini biasanya, inisiantif untuk melaksanakan PTK tidak dari guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai anggota tim peneliti, kesannya beliau tidak mempunyai kesempatan yang luas untuk melaksanakan tindakan, lantaran baik perencanaan maupun bagaimana mengimplementasikan tindakan tidak ditentukan oleh guru sendiri. Penelitian kolaboratif  lebih banyak dipakai pada PTK, lantaran akan lebih menjamin hasil dan selesai yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah lantaran dirancang oleh tim yang melibatkan andal dalam penelitian dan pembelajaran.
3.      Pola penelitian terintegrasi
Dalam rujukan ini guru sama sekali tidak terlibat dalam rancangan penelitian. Inisiatif dan duduk masalah yang akan diteliti sepenuhnya berasal dari luar. Peran dan fungsi guru sebatas hanya melaksanakan tindakan. Penelitian rujukan ini sama sekali tidak berkaitan dengan duduk masalah mudah yang dihadapi guru, dengan demikian hasil yang diperoleh yaitu pengetahuan yang ilmiah dalam pembelajaran.[1]

2.    Implementasi Tindakan dalam PTK
Pelaksanakan PTK yaitu aneka macam tindakan atau perlakuan yang dikerjakan guru dalam upaya memecahkan duduk masalah yang disusun dalam perencanaan. Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam melaksanakan tindakan dalam PTK, yakni
v  Pelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran.
pada siklus atau putaran dilakukan kegiatan tindakan sesuai dengan rancangan PTK, observasi tindakan dengan menggunkan aneka macam instrumen observasi dan refleksi atas tindakan yang dilakukan setelah memerhatikan hasil observasi. Makna siklus atau putaran dalam PTK yaitu satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Bisa terjadi dalam pelaksanakan PTK terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu baik dilihat dari aspek permasalahan yang dikaji maupun hasil belajar.
Adapun kegiatan dalam setiap siklus yaitu sebagai berikut :
a.       Perencanaan
Perencanaan dalam setiap siklus disusun dalam perencanaan pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran. Perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses pembelajaran. Ada dua proses perencanaan:
Perencanaan awal yang diturunkan dari aneka macam perkiraan perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan dan Perencanaan lanjutan yang disusun menurut hasil refleksi setelah peneliti mempelajari aneka macam kelemahan yang harus diperbaiki.
b.      Pelaksanakan tindakan
Pelaksanakan tindakan yaitu perlakuan yang dilaksanakan guru menurut perencanaan yang telah disusun dan sesuia dengan fokus masalah.
Tindakan inilah yang menjadi inti PTK, sebagai upaya meningkatkan kinerja guru untuk menuntaskan masalah. Tindakan yang dilakukan dalam agenda pembelajaran harus apa adanya, tidak direkayasa untuk kepentingan penelitian.
c.       Observasi atau pemantau
Onservasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi wacana proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
d.      Refleski
Adalah aktifitas melihat aneka macam kekuarangan yang dilaksanakan guru selama tindakan.
v  Pelaksanakan PTK sebaiknya dilakukan secara kolaborasi,
Meskipun penelitian tindakan kelas guru merupakan aktor utama, namun dalam pelaksanaanya membutuhkan proteksi orang lain. Melalui kerja sama yang melibatkan aneka macam pihak ibarat teman sejawat dan kawan dari LPTK sanggup membantu mengingatkan atau memberitahuakn sesuatu yang terlupakan atau tersembunyi, khususnya ketika dilakukan refleksi. Peran kerja sama sangat memilih keberhasilan PTK. Kolaborasi dilakukan dalam setiap kegiatan, contohnya merumuskan masalah, menyusun usulan atau tawaran penelitian, melaksanakan PTK hingga menyusun laporan.[2]
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan reliasisai dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya, meliputi taktik apa yang digunkan, materi apa yang diajarkan atau dibahas.
Agar pelakasanaan sanggup berlangsung dengan baik dan terarah, guru perlu memperhatikan bebrapa prinsip ynag oleh Hopkins (1993) disebut dengan kriteria PTK yang dilakukan oleh guru sebagai berikut :
a.       Pekerjaan utama guru yaitu mengajar, oleh lantaran itu metode penelitian yang sedang dilakukan dilarang mengganngu komitemen guru dalam mengajar. Guru dilarang mengorbankan sisiwa demi penelitian yang sedang dilaksanakannya.
b.      Cara pengumpulan atau perekaman data jangan hingga terlalu menyita waktu guru, sehingga guru hingga kehabisan waktu.
c.       Metode yang diterapkan haruslah reliable dan handal, sehingga memungkinkan guru menyebarkan taktik pembelajaran yang sesuai dengan situasi kelasnya.
d.      Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan janji guru.
e.       Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan aneka macam hukum atau adab yang terkait dengan tugas-tugasnya.
f.       PTK harus menerima dukungan dari seluruh personil sekolah.[3]

3.      Proses Monitoring dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
Monitoring merupakan salah satu fungsi meneliti dalam penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengenali dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. Sehingga sanggup diketahui apakah pelaksanaan PTK sudah sesuai dengan planning awal dan sudah mengalami perubahan menuju tukuan diadakannya PTK.
Instrumen yang dibutuhkan di dalam penelitian tindakan kelas ( PTK ) harus sesuai dengan mekanisme dan langkah PTK. Adapun instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan sanggup dilakukan dari dua sisi, yaitu : Sisi proses dan Sisi hal yang diamati.
a)      Sisi Proses
Dari sisi proses (bagian alirnya), instrumen dalam PTK harus sanggup menjangkau duduk masalah Yang berkaitan dengan input ( kondisi awal ), proses ( ketika berlangsung ), dan output ( hasil ).
ü  Instrumen untuk input
Instrumen untuk input disini sanggup dikembangkan dari hal yang menjadi suatu akar duduk masalah beserta pendukungnya. Seperti , akar duduk masalah merupakan bekal awal tertentu dari siswa yang dianggap miilki kemampuan yang kurang. Dalam hal ini, tes bekal awal menjadi instrumen yang tepat. Selain itu, sanggup juga diharapkan instrumen pendukung yang mengarah pada pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan.
ü  Instrumen untuk proses.
Istrumen yang dipakai pada ketika proses berlangsung berkaitan bersahabat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan.
ü  Instrumen untuk output.
Instrumen untuk output berkaitan bersahabat dengan penilaian pencapaian hasil menurut kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya, nilai 70 ditetapkan sebagai ambang batas peningkatan ( pada ketika dilaksanakan tes bekal awal, dan nilai penerima didik berkisar pada angka 55 ). Maka pencapaian hasil yang belu hingga pada angka 70 perlu untuk dilakukan
tindakan lagi ( melalui siklus berikutnya ). Adapun angka 70 sanggup diambil dari kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) yang telah ditentukan.
b)       Sisi hal yang diamati
Adapun ini yaitu instrumen dari segi sisi hal yang diamati. Dan dari segi hal yang diamati, instrumen sanggup dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
·         Pengamatan terhadap Guru ( Observing Teachers ),
Pengamatan merupakan suatu alat yang efektif untuk mempelajari metode dan taktik yang diimplementasikan di dalam kelas. Seperti , wacana organisasi kelas, respon siswa terhdap pembelajaran yang ada di kelas dan lainnya. Adapun salah satu bentuk instrumen pengamatan yaitu catatan anekdotal ( anecdotal record ).
Adapun catatan anekdotal disini yaitu memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan wacana acara mencar ilmu siswa dalam pembelajaran. Dan catatan anekdotal ini, mencatat suatu insiden yang ada dalam kelas secara informal dan memuat deskripsi terperinci mengenai insiden yang terjadi di kelas.
·         Pengamatan terhadap kelas ( observing classroom )
Catatan anekdotal sanggup dilengkapi sambil melaksanakan pengamatan terhadap segala kejadan yang ada di dalam kelas. Pengamatan ini sanggup mengungkpkan praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Disamping itu, pengamatan ini, dapt mengatakan taktik yang dipakai guru dalam menangani hambatan dan hambatan pembelajaran yang terjadi dikelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi wacana lingkungan fisik kelas , tata letak dan menejemen kelas.
·                     Pengamatan terhadap siswa (Observing Student)
Pengamatan terhadap sikap sswa sanggup mengungkapkan aneka macam hal yang menarik. Masing-masing siswa sanggup diamati secara individual atau berkelompok sebelum, ketika berlangsung, dan setelah selesai proses mencar ilmu mengajar. Perubahan pada setiap
individu juga sanggup diamati dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, ketika tindakan diimplementasikan, dan setelah tindakan selesai dilakukan.
Beberapa model pengamatan terhadap sikap siswa yang diusulkan oleh Reed dan Bergerman ( 1992 ) yang sanggup dipakai dalam PTK yaitu sebagai berikut :
1.      Tes Diagnostic ( Diagnostic Test )
2.      Catatan Anekdotal Perilaku Siswa ( Anecdotal Record for Observing Student )
3.      Format Bayangan ( Shadowing Form )
4.      Kartu Profil Siswa ( Profile Card of Student )
5.      Tabel Deskripsi Profil Siswa ( Descriptife Profile Chart )
6.      Sistem Koding Partisipasi Siswa ( Coding System to Observe Student Participation in Lessons )
7.      Pedoman Wawancara untuk Refleksi ( Interview Guide for Reflection )
8.      Sosiogram. [4]
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
                                                                                               


[1] Prof.Dr.Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : KENCAN Premada Media Group,2009), hlm. 58-60
[2] Ibid,, hlm. 77
[3]  Implementasi PTK. Pdf
[4]DR. Kunandar, Langkah Praktis Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Orofesi Guru, Cetakan ke 8, Juli 2012, Hak penerbitan pada PT RjaGrafindo Persada, Jakarta. hlm.137-142

Anda sudah membaca artikel Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas

0 Response to "Contoh Dan Klarifikasi Makalah Penelitian Tindakan Kelas"

Posting Komentar